teras
  • MIRACLE PRINTS
    • News >
      • PLEASURE-PASSION >
        • Ariswan Adhitama
        • M. Muhlis Lugis
        • Reno Megy Setiawan
        • Syahrizal Pahlevi
      • Archives >
        • Mini Residency >
          • Online Application
      • Home >
        • MEMBER of Miracle Prints >
          • Support
        • Gallery >
          • Merchandise
        • TERAS Management
        • TERAS PRINT DEALER
        • About
        • Links
        • Contact
  • Studio
    • Facilities
    • Editioning
    • Classes
    • History and Technique Printmaking
    • Articles on Printmaking from Art in Print
  • Printmaker Syahrizal Pahlevi
  • JIMB
  • Blog

miracle blog

november rain

10/18/2020

0 Comments

 
Picture
‘NOVEMBER RAIN’, Display & Process
Tempat: Miracle Prints, Suryodiningratan MJ. II/853, Mantrijeron, Yogyakarta 55141
 
‘Display & Process #1’ Herly Gaya & Joko ‘Gundul’ Sulistiono
4 – 14 November 2020
 
‘Display & Process #2’  Keluarga Edo Pop  & Rifzikka Atmadiningrat
18 – 28 November 2020
 
Siapa tak kenal lagu November Rain dari Gun’s N Roses? Lagu panjang berdurasi 8 menit 52 detik ciptaan Axl Rose ini mengisahkan kesedihan akibat cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lagu ini begitu terkenalnya dan dianggap sebagai lagu ballad terbaik sepanjang masa.
Menyambut bulan November ini Miracle Prints akan menampilkan 2 kloter display Duo seniman, masing-masing berlangsung 10 hari. Display akan dilengkapi dengan sesi tayangan langsung (live streaming) proses berkarya setiap seniman yang terlibat sehingga penonton tidak hanya disuguhi karya jadi namun juga dapat merasakan prosesnya.
‘NOVEMBER RAIN’, Display & Process, demikianlah judul pameran ini. Materi pameran berupa karya-karya yang didisplay di ruang galeri dan siaran langsung  proses berkarya seniman.
Menjalani masa-masa pandemi Covid 19 yang berkepanjangan  barangkali buat sebagian orang bagaikan tengah merasakan kisah patah hati sebagaimana digambarkan oleh lirik lagu legendaris Gun’s N Roses tersebut. Ada yang dapat mengatasinya dengan positif namun tidak sedikit pula yang berakibat negatif, merusak diri sendiri dan menjadi tidak produktif.
Seniman seharusnya dapat mengatasi dengan positif masa  ‘tidak mengenakkan’ ini dan menumpahkan kisah-kisahnya dalam karyanya. Apapun bentuk dan wujudnya.
Hujan di bulan November akan selalu dikenang. Begitupun karya-karya seniman.
…………………/We still can fine away/‘Cause nothing last forever/Even cold  November rain.
 
Syahrizal Pahlevi/Miracle Prints

Picture
Live streaming IG Miracle_Art Herly Gaya: Jumat, 6 November 2020, pukul 14.00-selesai/ Joko Sulistiono: Jumat, 13 November 2020, pukul 14,00-selesai
Picture
Live streaming IG Miracle_Art: aksi melukis Rifzikka Atmadiningrat, Senin, 23 November 2020, pkl. 14.00 - 15.00
0 Comments

melihat

10/9/2020

0 Comments

 
Picture
Melihat Dengan Pikiran.
Oleh : Alex Luthfi R.
 
I. Pengembaraan Johny Gustaaf.
 
Semangat berpameran Johny Gustaaf tidak runtuh oleh pandemi COVID-19 yang melanda Nusantara. Selama 14 hari ke depan (14 - 28 Oktober 2020), akan digelar lebih dari 20 karyanya di Miracle Prints Yogyakarta.
 
Pelukis berdarah Ambon kelahiran Jakarta ini, pada tahun 2005 studi seni lukis di SMSR Yogyakarta. Setelah lulus sekolah seni, pada tahun 2011 memutuskan menimba pengalaman dan sekaligus mencari rezeki di Maliboro pusat wisata kota Yogyakarta sebagai  pelukis potret.
 
Lebih dari 5 tahun menjalani hidup sebagai pelukis potret, Johny Gustaaf  banyak menerima pesanan lukisan dengan corak realis dan impresionis. Selama berkarya dengan corak realis dan impresionis untuk memenuhi pesanan pecinta seni, membuatnya menjadi peka terhadap kualitas warna dan cara mengharmonisasikannya. Dari pengalaman artistiknya ini, kemudian menjadi awal  dan sekaligus pemicu baginya untuk melukis secara mandiri.
Johny Gustaaf  akhirnya memutuskan tidak menerima pesanan pecinta seni lagi dan berkarya dengan bebas serta mandiri, untuk memberikan keleluasan bagi ide-idenya.
 
Johny Gustaaf, adalah tipe anak muda yang pandai berkomunikasi dan memiliki banyak teman pelukis. Pertemanannya dengan pelukis ternama di Yogyakarta, dan para alumni SMSR Yogyakarta, memberikan banyak pelajaran untuk dirinya.
 
Pengembaraan seorang Johny Gustaaf dengan mengunjungi banyak teman, lalu berdiskusi, membuatnya lebih dewasa di dalam memahami hidup sebagai pelukis. Dari pertemanan tersebut,  dirinya memperolah segudang pengetahuan juga wawasan,  yang dapat membangkitkan dirinya dan kemudian  menetapkan jalan hidupnya sebagai pelukis yang visioner.
 
Pameran ini adalah pameran tunggalnya yang perdana. Johny Gustaaf ingin menegaskan pada publik pecinta seni bahwa dirinya sudah hadir. Dan eksistensinya sebagai pelukis, ditunjukannya melalui karya-karya barunya yang ekspresif.
 
Melihat, dipilih menjadi tajuk untuk pameran tunggal perdananya. Kata “melihat”  dapat mengungkapkan berbagai hal  tentang dan mengetahui fenomena yang terjadi melalui indera mata. Dari Melihat tentu akan ada proses penjiwaan, yaitu meresapi dan menghayati sesuatu yang nampak serta apa yang ada disebaliknya.
 
Jadi pilihan daripada  kata Melihat ini,  Johny Gustaaf berkeinginan agar masyarakat dapat mengapresiasi karya seni lukisnya dengan  lebih cermat lagi. Kita bisa melihat  citra artistiknya dari bidang-bidang kanvasnya  yang sarat dengan dinamika warna serta goresan kuasnya  yang ekspresif itu.
 
 
II. Melihat Lukisan Johny Gustaaf.
 
Pada tahun 2017, untuk pertama kalinya Johny Gustaaf mencipta karya seni lukis dengan corak ekspresionis. Perubahan corak seni lukisnya ini, berhubungan erat dengan perasaan batinnya yang ingin lebih bebas dalam mengekspresikan gejolak emosinya di atas kanvas.
 
Johny Gustaaf dengan corak seni lukis ekspresionistis, seperti menemukan dunia barunya. Setiap hari melukis tiada henti, semangat yang ditunjukannya bertujuan untuk  mendapatkan hasil yang maksimal. Maka di dalam kurun waktu 3 tahun ini, kemajuannya sungguh luar biasa, produktivitasnya mampu menghasilkan lukisan yang indah dan semakin berkembang  tekniknya.
 
Dalam perbincangan sore di studionya, Johny Gustaaf menjelaskan dengan panjang lebar proses kreatifnya. “ ....goresan kuas  dengan varian garis-garis, aksen guratan-guratan pisau palet/kuas tumpul dan blok bidang warna menjadi unsur penting dalam seni lukis saya. Hasilnya, dari permainan warna, sapuan kuas dan guratan garis-garis (improvisasi) yang saya komposisi di atas bidang kanvas, dapat menjadi dinamis dan harmonis. Kemudian untuk ide-idenya, inspirasinya saya dapatkan dari keindahan alam semesta yang pernah saya lihat dan hayati”.
 
Kesan pertama yang saya peroleh ketika melihat dan mencermati semua lukisan yang diciptakan, adalah jiwanya yang lapar. Meskipun semua karya yang dihasilkan memiliki ciri dan detail yang hampir serupa, namun sensasinya tetap saja menggetarkan jiwa. 
 
Setelah saya lebih dalam lagi masuk ke wilayah proses kreatifnya, terungkap bahwa dirinya tidak ingin kehilangan keaslian dan spiritualitas seninya. Perasaan yang paling pribadi olehnya diekspresikan dengan meledak-ledak, terbebas  dari norma objek. Maka Johny Gustaaf saat ini sudah sampai pada penemuan formulanya sendiri untuk menghasilkan ciri dari seni lukisnya.
 
Baginya momen-momen puncak  dari suasana hatinya, harus segera ditranformasikan pada bidang kanvasnya. Sapuan kuas yang liar, komposisi warna yang dinamis, torehan aksen garis, merupakan drama dan eksperimentasi yang menghasilkan efek serta sensasi mengejutkan. Proses kreatif yang dilakukannya, memang memiliki kemiripan proses dengan yang dikerjakan oleh para pelukis ekspresionisme, yaitu  tidak ingin kehilangan momen serta moodnya.
 
Warna menjadi bentuk, sapuan kuas liarnya adalah jiwa dan guratan garis-garisnya merupakan perlambang dari suasana pikiran dan hati.
Mengapresiasi seni lukis Johny Gustaaf seperti “melihat” jiwa yang bergerak. Untuk itu sebaiknya kita membaca lukisannya tidak dengan mata, tetapi dengan pikiran, agar dapat memahami misteri yang berada di dalamnya.
 
Selamat berpameran dan sukses.
 
Yogyakarta, 14 Oktober 2020.
Saung Banon Arts Yogyakarta

0 Comments

Oyot

10/9/2020

0 Comments

 
Picture
OYOT
Pameran Tunggal Lukis Eksperimental – Karya Nur Aziz
 
Perjalanan waktu yang semakin kesini memang semakin memicu penalaran tertentu bagi para perupa. Bukan sebagai orang yang pertama dalam suatu hal, akan tetapi menjadi perupa yang semakin berani mengangkat gagasan atau menuangkan ungkapannya secara gamblang bukanlah hal yang sepele. Sejatinya, arus zaman dan tren seni rupa terkini yang terikat pada era kontemporer juga memberi pengaruh kepada para seniman/perupa dalam eksplorasi berkeseniannya. Tak terkecuali Nur Aziz, seorang perupa muda kelahiran Temanggung, 20 Agustus 1996 yang berdomisili di Yogyakarta, menggeluti dunia seni lukis eksperimental dalam beberapa waktu terakhir dan memutuskan untuk melancarkan pameran solo perdananya dengan tajuk “OYOT”.
Oyot yang berarti akar adalah hasil dari proses kontemplasi Aziz dimaksudkan sebagai simbol yang memaknai langkah pertamanya dalam berbagai hal termasuk kegiatan berkesenian yang ia tekuni. Segala permasalahan kehidupan yang termasuk didalamnya berkarya memiliki alasan-alasan yang mendasarinya. Aziz cenderung mencipta karya dengan eksplorasi media yang terinspirasi dari seni rajut yang memberikan kesan tersendiri pada karyanya. Secara umum karyanya merupakan lukisan abstrak dengan media lukis berupa kanvas dan cat akrilik. Uniknya ia menggabungkan seni rajut dalam komposisi lukisannya. Penempatan rajut pada karyanya bukan sembarang, tetapi memang Aziz sengaja memilih kanvas-kanvas yang tidak utuh dan memanfaatkan rajut untuk menyempurnakan bidang pada media lukisnya. Disitu dapat terlihat pula bagaimana Aziz sebagai seorang perupa memiliki sudut pandangnya sendiri dalam memilih media dan bahan untuk berkarya.
Membaca karya-karya perupa seperti Aziz adalah semacam refleksi terhadap eksplorasi yang semakin liar dengan mencipta karya lukisan yang dibumbui keteknikan instalasi. Walaupun pada dasarnya karya seni instalasi merujuk pada visual perupaan 3 dimensi, tetapi dalam hal teknis bisa disatukan dengan kemampuan merangkum persepsi dan pengolahan ide dan medium-medium yang ada, sehingga saya menyebut karya-karya seperti ini sebagai karya instalasi 2 dimensional. Melihat beberapa dari karyanya memang terlihat cukup sederhana dari segi visual, tetapi pada visualisasi tersebut secara umum Aziz menyajikan pemaknaan tertentu mengenai dasar pengangkatan gagasan hingga proses penyajian karya. Warna-warna yang mengabstraksi bidang lukisannya menguatkan hubungan simbolik antara ide dan pencapaian makna.
Dalam obrolan saya bersama Aziz, ia menjelaskan pemaknaaan yang merujuk pada cara ia memanfaatkan alam menjadi salah satu elemen estetis sebagai sebuah ungkapan terimakasih kepada alam yang banyak memberikan manfaat bagi manusia. Tali yang digunakan untuk variasi rajutan adalah tali rami yang berasal dali bahan-bahan alami seperti kulit pohon ataupun serat-serat tanaman. Aziz memilih tali alam sebagai kiasan asal mula terciptanya kanvas, dan ini merupakan respon imaji terhadap historis sebuah media yang digunakan, Aziz memandang kanvas sebagai media yang memiliki historis yang dihubungkan dengan tali rajutan yang diaplikasikan pada karyanya dan menjadikan nilai historis itu sebagai unsur yang menyempurnakan karyanya.
Kembali pada pemaknaan sang perupa, Nur Aziz terhadap tajuk “Oyot” ini, sebuah tindakan awal yang meng’akar’i atau mendasari langkah-langkah selanjutnya menjadi motivasi tersendiri sebagai seorang perupa yang berusaha menyajikan ungkapan terhadap realitas dengan bentuk abstrak namun memiliki daya eksplorasi bermakna yang patut diapresiasi menjadi pengalaman estetis bagi kita semua sebagai khalayak seni.
 
                                                                                                           
Andy Junaedi

0 Comments

    Author

    Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.

    Archives

    June 2022
    May 2022
    April 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    November 2021
    October 2021
    August 2021
    June 2021
    May 2021
    April 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    October 2020
    August 2020
    July 2020
    March 2020
    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.