BLOCK!
(B/W Woodblock/Linoblock Printing)
Pameran karya cukil kayu dan lino hitam-putih
Tempat : Miracle Prints, Suryodiningratan MJ II/853, Mantrijeron, Yogyakarta 55141
Waktu : 17 - 30 Mei 2019
Peserta pameran : M. Muhlis Lugis, AB. Raharja, Windi Delta, Reno Megy Setiawan, Rizal Eka Pramana,
Angga Sukma Permana, Syahrizal Pahlevi, Ariswan Adhitama, Carolyn mcKenzie
Craig/Australia dan Olesya Dhzuraeva/Ukraina
Acara : Live Carving Performance
CP (WA) : Ria Novitri/081539816190
BLOCK!
Cukilan B/W
Block yang berarti ‘bidang’ diambil dari penggalan kata Woodblock atau Linoblock Printing. Ini adalah teknik seni grafis yang tua, ditemukan sejak abad ke 5 di China untuk kebutuhan mencetak huruf di kain dan kertas pada waktu itu. Teknik ini termasuk teknik sederhana yang tidak menggunakan bahan kimia dibanding beberapa teknik seni grafis lainnya yang membutuhkan tahapan dengan bahan kimiawi yang cukup rumit. Namun di tangan pegrafis berpengalaman kesederhanaan teknik ini justru menghasilkan karya-karya yang tidak sederhana dan mampu mengatasi ketuaan asal-usulnya dalam berhadapan dengan situasi masa kini.
Woodblock atau linoblock printing atau biasa juga dikenal sebagai woodcut atau linocut dalam bahasa Indonesianya diartikan sebagai cukilan kayu atau cukilan lino. Teknik ini termasuk dalam kategori teknik relief print atau cetak tinggi dalam seni grafis. Prinsip teknik ini sejatinya adalah memanfaatkan bidang-bidang tinggi atau blok yang tersisa dari hasil cukilan pegrafis dengan pisau cukil khusus pada permukaan papan kayu atau lembaran linoleum. Oleh seniman yang terlatih, blok-blok tersisa itu setelah diolesi tinta dan dicetakkan di kertas atau media datar lainnya menjadi bahasa penyampai ide-ide mereka
Teknik ini memiliki varian dan mengalami perkembangannya seiring perubahan zaman. Kita mengenal woodblock/linoblock printing single plate-single color, single plate-mix color, single plate-multi color atau reduction, multi plate-multicolor. Umumnya teknik ini berbasis minyak atau menggunakan tinta cetak berbasis minyak untuk mencetakkan imagenya. Khusus pada Traditional Japanese Woodblock Printing atau biasa disebut Moku Hanga atau Ukiyo-E , tinta yang digunakan berbasis air seperti cat air dan tinta china. Untuk pelat, bahan yang dipakai juga bermacam seperti linoleum, rubber, stone, wood, plywood, hardboard, multipleks, MDF, artificial board. Alat untuk mencukil juga berkembang dari menggunalkan pisau cukil konvensional hingga dapat memanfaatkan teknologi laser yang berkembang di era digital kini.
Pameran BLOCK! ini hanya akan memamerkan karya-karya teknik cukilan kayu dan lino yang dicetak hitam-putih. Dengan dicetak hanya menggunakan satu warna (tinta hitam di atas kertas atau bidang putih lainnya) maka kekuatan dan kekhasan teknik cukilan akan tampil secara gamblang.
Pameran BLOCK! akan dibuat berlanjut di masa depan dalam skala nasional hingga internasional dengan melibatkan lebih banyak lagi seniman mengingat teknik ini akan terus dikerjakan pegrafis selama seni cetak grafis masih dibutuhkan. Jika kita masih percaya tentunya di masa mendatang akan terus lahir pegrafis-pegrafis baru dengan berbagai pembaharuan dan terobosan. Sementara harapannya pegrafis-pegrafis lama tetap bertahan dan semakin matang dengan tekniknya tersebut.
Apakah kesederhanaan dan ketuaan sebuah teknik seni grafis masih mampu bersaing dengan dinamika kehidupan kontemporer ini? Karya-karya cukilan seniman yang akan menjawabnya.
Miracle Prints