Archive
Mini Residency (2014-2015)
Program ini ditujukan buat pegrafis yang memiliki skill teknik woodcut dan tinggal di Yogyakarta. Undangan dan proposal. Peserta ditawarkan mengeksplorasi tekniknya dengan bantuan fasilitas mesin etching press dimana lama kerja yang diberikan hanya 1 minggu sampai paling lama 10 hari. Tidak boleh melebihi waktu tersebut. Peralatan dan bahan seperti papan MDF, multipleks, pisau cukil, mesin etching press , roll karet, tinta cetak, kertas percobaan (BC putih), kertas untuk membuat edisi (COG 216 gr dan 270 gr) dan lain-lain disediakan oleh TPS. Di akhir residensi diadakan ‘artist talk’ untuk kalangan publik terbatas dan para pegrafis. Residen juga meninggalkan masing-masing 1 edisi dari setiap karya yang dibuatnya selama menjalani program untuk koleksi TPS. Program ini merupakan kegiatan jangka panjang dimana akan dibuat sebuah pameran bersama hasil kerja dari semua residen pada akhir 2015. Pegrafis yang berminat harap mengirim proposal lewat ‘online application’ di halaman web ini tanpa tenggat waktu. Proposal yang masuk akan diseleksi untuk menentukan residen selanjutnya.
Mini Residency (2014-2015)
Program ini ditujukan buat pegrafis yang memiliki skill teknik woodcut dan tinggal di Yogyakarta. Undangan dan proposal. Peserta ditawarkan mengeksplorasi tekniknya dengan bantuan fasilitas mesin etching press dimana lama kerja yang diberikan hanya 1 minggu sampai paling lama 10 hari. Tidak boleh melebihi waktu tersebut. Peralatan dan bahan seperti papan MDF, multipleks, pisau cukil, mesin etching press , roll karet, tinta cetak, kertas percobaan (BC putih), kertas untuk membuat edisi (COG 216 gr dan 270 gr) dan lain-lain disediakan oleh TPS. Di akhir residensi diadakan ‘artist talk’ untuk kalangan publik terbatas dan para pegrafis. Residen juga meninggalkan masing-masing 1 edisi dari setiap karya yang dibuatnya selama menjalani program untuk koleksi TPS. Program ini merupakan kegiatan jangka panjang dimana akan dibuat sebuah pameran bersama hasil kerja dari semua residen pada akhir 2015. Pegrafis yang berminat harap mengirim proposal lewat ‘online application’ di halaman web ini tanpa tenggat waktu. Proposal yang masuk akan diseleksi untuk menentukan residen selanjutnya.
Resident # 6 Aziz Mughni mulai 28 Desember 2015 Personal Data
Name : Aziz Mughni DoB : Trenggalek, 05 october 1994 E-mail : [email protected] Mobile : +6289 7581 5017 Education Fine Art dep. Printmaking, ISI yogyakarta Curriculum Vitae
“Beautiful of Chaos” Sebagai panitia “Forest Symphony” Sebagai panitia Bersama kelompok Roemansa Gilda dan Central Orang Utan Protection (COP)
http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/456623/20141110181741-cara-unik-mahasiswa-isi-yogyakarta-peringati-hari-pahlawan-005-nfi.html |
Rencana Kerja :
Seringkali terdengar di telinga saya, yang menjadi alasan malas membuat karya grafis adalah proses menggrafis tidak sesingkat yang dibayangkan. Ide, pembuatan plate, sampai mencetak adalah proses menggrafis. Bagi beberapa orang termasuk saya, proses menuangkan ide dalam sebuah plate adalah tahap yang menyenangkan tapi, pada tahap mencetak seringkali ada rasa malas yang muncul. Mencetak sebuah plate menjadi hal yang kurang di sukai saya karena memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan tenaga fisik yang lumayan. Adanya program residensi ini, memberi sedikit alternatif solusi dalam membangkitkan minat berkarya saya pribadi. Sebagai pemula di dunia seni grafis, saya mencoba mengambil kesempatan residensi ini untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam berkarya. Pada residensi ini, saya mencoba mengolah imajinasi dan pengalaman pribadi sebagai gagasan dan menggunakan bahasa cetak tinggi sebagai teknik. Memanfaatkan barang apa saja untuk di cetak diatas kertas. Pilihan Hari Kerja : Selasa (12.30 – 17.00 wib) Rabu (12.30 – 17.00 wib) Kamis (12.30 – 17.00 wib) Jumat (01.30- 17.00 wib) Sabtu (08.30 – 17.00 wib) Minggu (08.30 – 17.00 wib) *jam kerja saya lakukan setelah kuliah, mohon dimaklumi Aziz Mughni Yogyakarta, 2015 |
Resident #5: KURMA ELDA GUSTRIANTO
Curriculum Vitae Nama : Kurma Elda Gustriyanto Tempat tanggal lahir : Kulon progo 9 agustus 1989 Pendidikan : 2010- sekarang Minat utama Seni Grafis Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta Alamat : Gamping Lor Rt 08 Rw 13 Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta Telepon : 085643509732 Email : [email protected] Aktivitas kesenian: Pameran Bersama 2015 · “Mad Science” Raksasaprint studio, Bangsar Baru, Kuala Lumpur, Malaysia · “SISWA” Pra Program Kaleidoskop, Kedai Kebun Forum, Yogyakarta · “Dari teman-teman” WASH, Jogja Contemporary, Yogyakarta 2014 · “Mencetak-tercetak/ Printing & Moulding #1, Komroden Haro studio, Yogyakarta · “Bertukar sapa bertukar karya”Serrum Galeri, Jakarta · “I Do care of you” Latar Kuncung bawuk, Magelang, Jawa tengah · “Cetaksaring Attack” Asmara Art & Coffe Shop, Yogyakarta · “Merayakan Agar-agar” DGTMB Versus project, Yogyakarta · “How To Draw-Reimagine drawing” Gedung Gas Negara & Yayasan pusat kebudayaan, Bandung 2013 · “Round Stickers Exhibition” Racily Cafe, Yogyakarta · Pra biennale JIMPF(Jogja International Mini Print festival) Galeri ISI Yogyakarta · “NON EXPRESSION”, Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta · “LET’S STARS” Consigment Exhibition by Young Talented 9 Artists, Waterbank Cafe, Yogyakarta · "Bukan Musik Bukan Seni Rupa", Bersama kelompok PMR (Printmaking Remedy) Gedung Ajiyasa ISI, Yogyakarta · "Nggersulo" Jogja Gallery, Yogyakarta 2012 · “Disambar desember #5, Jogja National Museum, Yogyakarta · “Mubal Generation” DGTMB poscart exhibition, Lir Space, Yogyakarta · “Karya Untuk Kawan #4” ART FOR SOLIDARITY, Galeri Nasional, Jakarta · “Future of Us” FKY XXIV, Bersama kelompok PMR collaboration with SAKI, Gedung Museum Bank Indonesia, Yogyakarta · “Artist Proof” Kelompok seni grafis PMR (Printmaking Remedy), Tembi Rumah Budaya, Yogyakarta · “Pasar senen-lempuyangan” Tujuh Bintang Art Space, Yogyakarta 2011 · “Pameran hasil workshop ilustrasi buku cerita anak” bersama Julia Kaergel, Galeri Katamsi ISI, Yogyakarta · “Drawing lovers #3”, Sangkring Art Project, Yogyakarta · “FGB 2011 Reframing Printmaking”, Lawangwangi Art Space, Bandung 2010 · “Disambar desember #3 UPT Galeri ISI, Yogyakarta |
Rencana Proyek:
Perkembangan teknologi informasi saat ini dimana era internet dengan segala fasilitas didalamnya telah memberikan kemudahan bagi siapa saja yang memanfaatkannya untuk berbagai hal dan kepentingan sesuai dengan kemauan. Setiap hari pada setiap detik hanya dengan menekan tombol ‘search’ kita akan mudah menemui berbagai aktivitas mulai dari berita, gosip, informasi acara, referensi dan lain sebagainya, mulai dari yang serius sampai yang main main, mulai dari persoalan publik hingga urusan personal melalui objek tertentu pada konten yang tersedia salah satunya adalah jejaring media sosial. Hampir setiap orang di seluruh dunia memiliki akun media sosial seperti facebook, instagram, twitter, tumblr, pinterst dan sebagainya. Aktivitas banyak orang di media sosial dalam berbagai teks maupun gambar/ visual bertebaran terlampau cepat silih berganti dan akan cenderung membuat orang mudah mendapatkan informasi sekaligus mudah lupa. Kita bisa saja memperoleh informasi penting dari sesuatu yang dianggap tidak penting, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut pada akhirnya menuntut para pengguna media sosial atau sering disebut netizen harus jeli dan fokus dalam menggunakanya sesuai dengan kebutuhan. Membaca, mengalami dan merayakan fenomena tersebut, melalui program mini residensi ini untuk membuat karya. Dengan mengambil berbagai citra visual khususnya foto yang bertebaran di media sosial sembari mengabaikan informasi didalamnya, saya mencoba untuk bermain-main merespon dengan menambahi gambar ataupun mengkolasekannya pada obyek lain untuk membangun cerita tersendiri. Layaknya sumber informasi, melalui suatu karya saya ingin mengajak audiens untuk menemukan sesuatu yang bisa dianggap penting maupun tidak penting dalam karya-karya saya. Program mini residesi ini pada awalnya di tujukan khusus pada seni grafis cukil kayu. Namun dalam program kali ini saya berkesempatan untuk memadukan dengan teknik seni grafis yang lain. Pada kesempatan ini saya mencoba mengeksplorasi dengan menggabungkan teknik cukil kayu dengan teknik silk screen, teknik ini saya pilih karena menurut saya dapat menjangkau mengeksekusikan visual sesuai dengan proses kreatif yang saya lakukan tersebut . Perpaduan dua teknik dengan karakter yang berbeda ini saya harapkan dapat menciptakan karya-karya seni grafis sesuai dengan gagasan yang ingin saya sampaikan secara khas. (Kurma Elda Gustrianto) |
Artist Talk berdua: Angga Sukma Permana & M. Muhlis Lugis, 22 April 2015, Kebun Bibi Yogyakarta
Mini Residency #2:
Ariswan Adhitama/Agustus-September 2014 “LOOK FOR TROUBLE”
Menjadi nyaman dan mapan adalah cita- cita semua orang dalam proses kehidupan yang mereka jalani, tapi sebenarnya hal tersebut tidak menjamin pribadi seseorang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kondisi nyaman seringkali menbuat seseorang berhenti pada titik tertentu. Banyak mata menjadi buta karena sudah merasa nyaman atau banyak hati yang menjadi beku karena sudah merasa mapan. Dalam mini residensi ini secara konsepsional saya ingin menyampaikan bahwa “mencari masalah” menjadi penting dan hal tersebut berlaku dalam segala hal yang kita jalani di kehidupan kita. Menemukan masalah, mencari pemecahannya dan menemukan jawaban adalah sebuah proses yang sangat alami untuk mendapatkan sebuah pelajaran berharga. Semangat “mencari masalah” ini akan saya aplikasikan juga dalam berkarya seni grafis. Secara teknis seni grafis dibatasi oleh aturan-aturan konvensional yang sebenarnya masih mempunyai banyak celah atau peluang untuk dieksplorasi. Melakukan percobaan–percobaan dalam hal teknis akan menghasilkan kejutan visual yang selalu dicari para pegrafis dalam proses berkarya. Dalam mini residensi ini saya akan berkarya dan bereksplorasi dengan teknik woodcut print multi klise dan woodcut print reduksi, atau mungkin nanti saya akan menggabungkan kedua teknik tersebut dalam satu karya. Fasilitas mesin cetak/ mesin pres di Teras Print Studio juga memungkinkan saya untuk lebih banyak belajar mencetak menggunakan mesin pres, karena selama ini saya berkarya/ menggrafis lebih sering menggunakan teknik cetak manual. Pada kesempatan ini tentunya saya akan menemukan efek-efek baru, kejutan-kejutan visual yang baru dan pastinya saya akan mendapatkan masalah-masalah teknis yang belum pernah saya alami. Masalah-masalah ini yang kemudian akan merangsang daya pikir saya untuk mencari dan menemukan jalan keluar. Pada akhirnya keseluruhan dari proses ini akan memberi energi positif yang akan menjaga api berkesenian saya tetap menyala. (ariswan adhitama a.k.a nyameng) Biodata Perupa Nama : Ariswan Adhitama TTL : Kulon Progo, 19 Agustus 1982 Pendidikan : S1 Seni Rupa ISI Yogyakarta Alamat : Beteng, Rt 64/ Rw 16, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta, HP : 081 328 243 419 Email : [email protected] Pameran Tunggal “IN REPAIR” Monoprint Solo Exhibition Ariswan Adhitama, Bentara Budaya Yogyakarta, 22 – 30 November 2010 Pameran Bersama\ 2012 - “Academic Treasure”, UPT Galeri ISI Yogyakarta - “Tanda Mata IX”, Bentara Budaya Yogyakarta - “Paper and Food #2” , Blush 24 Café, Yogyakarta - “Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat”, Jogja Nasional Museum, Yogyakarta. - “Maximum City” Jakarta Biennal XIV, Central Park Mall, Jakarta. - “Paper and Food”, Rumahku Art Cafe, Magelang. 2011 - “Imaji-Imaji”, Phillo Art Space, Jakarta. - “Hardboard Cut #2”, Galeri Minimalis Kedai Belakang, Organized By Koloni Cetak Printmaking Society. - “Fresh From The Oven”, Galeri UPT ISI Yogyakarta - “Robot Imajiner sebagai Visualisasi Pengalaman Pribadi”, pameran tunggal seni grafis ( Pameran Tugas Akhir), Galeri Katamsi ISI Yogyakarta - “Keberagaman dan Toleransi”, Syang Art Space, Magelang 2010 - Residencial Art, “Nature Art Symposium” , Farkasko NBME Programok, Noszvaj, Hungaria - “Nature Art Exhibition”, KisZsinagoga Gallery, Eger, Hungaria - “Contemporaneity, Biennal Indonesia Art Award (IAA) 2010” Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta - “Monoprint, In Between Stream” Jakarta Art District, Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta. (organized by Andi’s Gallery) - “Hi Grapher” (Festival Grafis 5 Kota), Jogja Nasional Museum, Yogyakarta - “Bank Bank Krut” Bentara Budaya Yogyakarta 2009 - “Exposigns” 25 Tahun ISI Yogyakarta, Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta - “Exploration of Creativity”, D’Peak Art Space, Jakarta - “Drawing Lovers”, ISI Yogyakarta - “Trienal Seni Grafis Indonesia III 2009” Bentara Budaya Jakarta, Bentara Budaya Bali, Bentara Budaya Yogyakarta. - “ASYAFF 2009” (Asian Students and Young Artists Art Festival), with Gallery LVS, Seoul Railway Station Old Building, South Korea. - “Bordeless World” Taman Budaya Yogyakarta. (organized by Srisasanti Gallery) - “Rai Gedheg” Bentara Budaya Yogyakarta Bentara Budaya Jakarta Perpustakaan umum dan Arsip Kota Malang Orasis Gallery, Surabaya - “Wajah-Wajah 2009” Wates, Kulon Progo - “Guru Oemar Bakrie” Jogja Gallery, Yogyakarta - “Reborn”, H2 Art Gallery, Semarang - “Robot – Robotic”,Taman Budaya Yogyakarta - “Feromon”, Bentara Budaya Yogyakarta - “Indonesiana”, Galeri UPT, ISI Yogyakarta - “KetikREGmanjur”, Sangkring Art Space, Yogyakarta 2008 - “The Highlight”, Jogja Nasional Musium, Yogyakarta - “Dies Natalis XXIII”, Galeri UPT, ISI Yogyakarta - “BOOM SENI GRAFIS 2008”, Galeri Biasa, Yogyakarta - “DepARTemen Sosial”, Galeri Biasa, Yogyakarta 2007 - “Dies Natalies XXII”, Galeri UPT, ISI Yogyakarta - “HAVE FUN”, Taman Budaya Yogyakarta - “Instalansi BUMI MURKA”, ISI Yogyakart 2006 - “NISBI”, Galeri Katamsi, ISI Yogyakarta - “TRADE ISI”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta Penghargaan 2008 Best Artwork “Tanama Award 2008”, Galeri Biasa, Yogyakarta 2009 Finalist “Triennal Seni Grafis Indonesia III” 2009, Bentara Budaya 2010 Special Mention “Biennal Indonesia Art Award 2010”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta 2012 Juara III Kompetisi Desain Batik Khas Kabupaten Kulon Progo |
REVIEW
Look For Trouble By Ariswan Adhitama Tujuan saya dalam Mini Residensi di Teras Print Studio kali ini ternyata sesuai dengan harapan saya, Masalah pertama muncul bukan tentang teknis berkarya grafis tapi tentang kelangkaan BBM, yang membuat saya selalu terlambat datang ke Teras Print Studio (TPS) karena harus mengantri di SPBU, sedangkan tempat tinggal saya di kulon progo yang berjarak ± 35 km dari TPS. Selanjutnya adalah pembatasan waktu residensi maksimal 10 hari menjadi tantangan saya untuk memanajemen waktu saya dengan baik, setiap hari saya bekerja ± 7 jam dimulai dari pukul 09.30 s/d pukul 16.30, setelah 9 hari saya berhasil membuat 5 buah karya woodcut print multi klise dan reduksi dengan ukuran 20 cm X 20 cm sejumlah 3 karya dan 2 karya lainnya berukuran 20 cm X 25 cm. Masalah yang sebenarnya ingin saya cari saya dapati di hari kedua bekerja di TPS, dimana teknik reduksi mengharuskan kita untuk menunggu tinta cetak / warna pertama kering sebelum menumpuk dengan warna selanjutnya, sedangkan waktu yang singkat mengharuskan saya untuk bekerja cepat dan tidak mungkin menunggu tinta cetak kering sempurna yang memakan waktu 10 – 12 jam. Berkaitan dengan hal tersebut saya mencoba untuk mencetak karya reduksi dengan cara menumpuk cat yang belum kering dengan cat yang baru, teknik ini sebenarnya tidak efektif ketika dilakukan dengan teknik cetak manual (injak/gosok) karena cat lapisan sebelumnya justru yang akan terangkat dan karya menjadi rusak, namun ketika saya lakukan dengan mesin pres etching ternyata berhasil karena tekanan yang rata pada klise, dengan catatan masing-masing lapisan cat harus relatif tipis dan tekanan pada mesin pres juga harus seminimal mungkin agar cat lama tidak ikut terangkat, konsekwensinya warna yang dihasilkan akan kurang tajam karena cat yang baru akan bercampur dengan cat sebelumnya yang setengah kering. Setelah sedikit banyak memahami teknik pemakaian mesin cetak maka saya lanjutkan dengan eksplorasi cukilan, pada karya pertama dan kedua saya menggunakan karakter cukilan acak dan pembagian warna seperti kebiasaan saya ketika berkarya woodcut print multi klise tapi untuk karya yang lain saya mencoba berbagai karakter cukilan dan pembagian warna yang beragam, saya menggunakan 1 - 3 plat yang semuanya saya reduksi. Dialog dan diskusi adalah hal yang paling menarik dalam mini residensi ini, keberadaan Syahrizal Pahlevi memberi banyak wawasan tentang seni grafis ataupun seni rupa. Disela saya bekerja juga selalu ada waktu untuk berdiskusi tentang karya-karya yang sedang saya kerjakan, suasana itulah yang memberi energi saya untuk berkarya dengan penuh semangat dan juga memberi penyegaran untuk rutinitas saya yang selalu berkarya di studio saya sendiri. Terima kasih Syahrizal Pahlevi, terima kasih Teras Print Studio. |
|
Mini Residency #1
"Self Portrait" SADAT LAOPE Februari 2014 Proyek: Eksplorasi Woodcut Warna Deskripsi: Woodcut color Plan : membuat karya miniprint dengan teknik cukil kayu berwarna Waktu: minggu ke-2 bln februari. Durasi 1 minggu. Bahan: kertas,hardboard/MDF, tinta cetak (merah, kuning, biru). Tema: "Self Portrait" Curriculum Vitae / Sadat Laope
Born : Luwu Timur,South Sulawesi,11 june 1982 Address : Sanggrahan no.281 DK X, Ngestiharjo,Kasihan,Bantul, Yogyakarta,55182. Phone: (+62) 815 14184 113 E-mail : [email protected] Education: 2009 Bachelor Visual Of Fine Art, Indonesian Institute of Art, Yogyakarta,Indonesia. Solo Exhibitions: 2010 It’s Time To Sleep, Kedai Kebun Forum, Yogyakarta,Indonesia. 2008 Ingat, Indonesian Visual Art Archive, The Hobby Studio, Yogyakatra,Indonesia. Selected Group Exhibitions : 2013 JIMPF 2013,jogja international miniprints biennale,galeri ISI,Yogyakarta,Indonesia balance,drawing competition & exhibition,NCCA gallerie,Darwin ,Australia. 2012 “ tomorrow never knows “,aruna la luna,Yogyakarta,Indonesia. Recycle Manga a comics workshop/exhibition,Lir Cafe,Yogyakarta,Indonesia. 2011 Realitas Belum Selesai? /Reality is Not Yet Over? held by Ketjil Bergerak & Omah Panggung , Yogyakarta,Indonesia. 2010 Hi Grapher, Jogja National Museum, Yogyakarta,Indonesia. |
Review
selfPortraits art residensi @Terasprint studio by: Sadat Laope Mini artresidensi berlangsung dari tanggal 15-23 februari 2013,sempat tertunda selama 3 hari karena hujan abu kelud yang sampai ke Yogya,sehingga residensi baru bisa dimulai di tanggal 17,pada residensi ini saya mencoba 2 macam gaya ber-cukil kayu oil base dan waterbase,saya mencoba kedua medium ini untuk membandingkan sensasi antara keduanya; dimana oilbase banyak berkembang di Negara-negara eropa dan waterbase di Asia khususnya Jepang Proses berkarya yang sebelumnya hanya menggunakan alat gosok sendok bergeser dengan mencetak menggunakan mesin,proses cetak tradisional/manual tanpa mesin memakan waktu relative lebih lama dibandingkan menggunakan mesin,sedangkan dengan mesin cetak lebih menghemat waktu 3 kali lipat. Seni cukil kayu menggunakan teknik reduksi dengan mengurangi perlahan-lahan bidang cetak dan melakukan pewarnaan dengan menggunakan tinta,hanya menggunakan 1 klise saja- sementara water base atau mokuhanga seperti sebuah pengalaman baru bagi saya,menggunakan cat poster dengan tahap pewarnaan menggunakan kuas dengan alat gosok menggunakan baren atau alat khusus yang mungkin memang diciptakan untuk proses mokuhanga ini. Objek yang saya pilih adalah wajah saya sendiri untuk keduanya,hal ini dimaksudkan sebagai pengalaman saja untuk menggambar wajah diri sendiri, dan ekspresinya. Dalam residensi ini tercipta membuat 3 buah karya : 1. Ascend/descends. 2. Me…? Oil base woodcut prints 3. I’am water base/mokuhanga Yogyakarta,February 2014 |