alim_bakhtiar_wajah_buku_catalog.pdf |
“Wajah Buku, Wajah Alim, Wajah Ilustrasi Kita”
Alim Bakhtiar, perupa-penyair terkemuka Jogja memamerkan lebih dari 30 ilustrasi buku terseleksi yang dibuatnya sepanjang karirnya menekuni genre ilustrasi. Ranah berkaryanya sebenarnya mulai dari puisi, novel, lukisan, drawing, karikatur, seni grafis dan ilustrasi. Namun ia memiliki minat khusus terhadap seni ilustrasi.
Ada banyak perupa yang juga kerap membuat ilustrasi buku seperti pelukis Ipong Purnama Sidhi dan seniman grafis Ong Hari Wahyu yang memiliki karakter khas dalam ilustrasi-ilustrasinya. Dan nama Alim Bakhtiar mampu menempati ruang tersendiri.
Ilustrasi Alim bergaya realis,kaya warna, detail, ornamentik Jawa yang kental. Contoh paling muthakhir adalah ilustrasi novel yang dikarangnya sendiri berjudul ‘Sriti Wani”. Ilustrasi-ilustrasinya dapat membuat nglangut penikmatnya berimajinasi kemana-mana melampaui cerita novel itu sendiri.
Secara kebetulan novel Sriti Wani baru saja mendapatkan hadiah utama dari sebuah platform novel kwikku yang cukup dikenal di kalangan pengarang. Kemenangan ini salah satu yang ikut melambungkan nama Alim Bakhtiar selaku perupa-pengarang yang layak diwaspadai. Ditambah sosoknya sendiri selama ini dikenal kritis dalam menyikapi masalah sosial dan perpolitikan di Indonesia. Lengkap sudah ia adalah salah satu seniman yang berbahaya.
Dalam pameran ini rata-rata adalah ilustrasi yang dibuat berdasarkan pesanan penerbit. 30 an karya asli yang bisa ia kumpulkan dipajang rapih dalam pigura kaca berbagai ukuran. Rata-rata berukuran A3, namun ada juga beberapa ukuran A2.
Alim juga memajang buku-buku yang memuat ilustrasinya tersebut. Kita jadi bisa membandingkan dan merasakan bagaimana karya aslinya dan karya ilustrasi yang sudah menjadi bagian buku yang sebelumnya melalui proses layout, cetak dan binding.
Mengamati satu persatu ilustrasi yang dipamerkan seakan tergambarkan bagaimana seni ilustrasi buku ini berjalan. Alim, sekalipun memiliki pengalaman panjang dengan dunianya tidak luput dari tarik menarik antara kepentingan ‘pengarang-penerbit dan ilustrator’ dalam mewujudkan sebuah ‘kolaborasi’.
Adakalanya dalam kolaborasi tersebut porsi sang ilustrator sangat besar sehingga ia mampu menggiring arah ilustrasi yang akan dibuatnya sekehendak hati dan perasaannya. Namun seringkali juga porsi sang ilustrator harus diperjuangkan kuat karena harus berbagi ketat dengan porsi penerbit (dan penulis) yang biasanya menuntut banyak. Disitulah, dalam tarik-menarik itulah ilustrasi-ilustrasi Alim lahir.
Demikian sekedar pengantar buat pameran menarik ini. Bagi mereka yang peduli dengan posisi seni ilustrasi pameran ini layak disimak.
Syahrizal Pahlevi
Miracle Prints