Pameran Keliling 3rd Jogja International Miniprint Biennale (JIMB) 2018
Tempat : Balai Soedjatmoko Solo
Waktu : 7 – 14 Februari 2019
Materi pameran : 117 karya finalis dan pemenang 3rd JIMB 2018
Pembukaan : Kamis, 7 Februari 2019, pukul 19.00
Dibuka oleh : Theresia Agustina Sitompul
Kerjasama Teras Management dan Balai Soedjatmoko Solo
Pengantar
Pameran di Balai Soedjatmoko Solo ini merupakan pameran pertama dari rangkaian pameran keliling 3rd JIMB ke beberapa kota di Indonesia. Pameran ini terselenggara berkat kerjasama pihak Balai Soedjatmoko Solo dengan Teras Print Studio selaku organizer 3rd JIMB 2018. Ada 117 karya seni grafis berukuran maksimal gambar 20 x 20 cm yang merupakan karya finalis dan pemenang even 3rd JIMB yang dipamerkan.
Setelah pameran di Museum Dan Tanah Liat (MDTL) Yogyakarta pada 20 – 30 November 2018 yang baru lalu, pihak penyelenggara memang merencanakan dapat memamerkan ulang materi pameran 3rd JIMB 2018 ke beberapa tempat di beberapa kota di Indonesia sepanjang tahun 2019. Jika dalam pameran di MDTL Yogyakarta sebelumnya peserta masih ditambah 41 karya dari 2 negara tamu, dalam pameran keliling karya-karya seniman negara tamu tidak lagi disertakan. Pameran keliling ini bertujuan mempromosikan even JIMB itu sendiri sekaligus mempopulerkan seni grafis secara umum. Lewat materi karya-karya finalis dan pemenang dari 15 pegrafis Indonesia dan 50 pegrafis internasional dari 26 negara, pameran keliling ini penting untuk memberi kesempatan agar lebih banyak lagi masyarakat dan penikmat seni di Indonesia menikmati karya-karya yang terseleksi yang dapat dianggap mewakili kecenderungan seni grafis yang berkembang saat ini di dunia. Banyak pegrafis penting yang mondar-mandir di berbagai bienal/trienal seni grafis internasional berpartisipasi dan hampir semua teknik seni grafis muncul dalam pameran ini seperti woodcut, linocut, embose, engraving, drypoint, aquatint, mezzotint, etching, silk screen, lithography, china colle, mixed techniques.
Sebagai informasi panitia 3rd JIMB kali ini menerima partisipasi 178 seniman terdiri dari 149 seniman yang mendaftar sebagai peserta seleksi dan 29 seniman asal China dan Filipina yang diundang sebagai negara tamu dimana karya mereka tidak mengikuti seleksi dan kompetisi. Antusiasme peserta luar negeri begitu luar biasa. Jika ditambah dengan seniman tamu, tercatat 136 seniman internasional dari 32 negara berpartisipasi yang berarti meningkat hampir 200 % dari bienal 2016 yang diikuti 77 seniman internasional (atau 80 jika ditambah dengan 3 seniman internasional yang diundang sebagai tamu kala itu). Sementara seniman Indonesia diwakili hanya oleh 42 seniman atau menurun 60% dari angka 99 peserta di bienal 2016 lalu. Angka partisipasi yang cukup memprihatinkan juga buat seni grafis Indonesia ditengah upaya berbagai pihak baik perorangan maupun lembaga yang tengah gencar mempopulerkan seni grafis selama ini. Namun panitia tetap bersemangat mengingat seni grafis di Indonesia memang selalu menunjukkan trend pasang-surut.
Juri 3rd JIMB diketuai oleh A. Sudjud Dartanto, kurator dan dosen FSR ISI Yogyakarta yang pada JIMB kedua 2016 lalu menjadi juri anggota. Sementara juri anggota yaitu: Deni Rahman, perupa dan dosen di ISI Solo yang pada even JIMB pertama 2014 menjadi salah satu dari tiga pemenang Best Work dan Malcolm Smith, perupa asal Australia yang juga pengelola Crack Printmaking Studio Yogyakarta. Mereka memilih tema “Pesan Dari Matrix / Messages From The Matrix”. Tema ini dibuat sebagai kelanjutan tema pada 2nd JIMB 2016 “Homo Habilis” yang menekankan pada aspek craftmanship dari karya. Kali ini gagasan para peserta ditantang dengan tetap tidak melupakan aspek teknis yang kuat. Juri ingin karya peserta membuka ruang-ruang baru yang inspiratif bagi penonton lewat permainan idiom/simbol masing-masing yang telah mereka kuasai sebelumnya.
Menurut Sudjud sebagaimana dicatat oleh satuharapan.com, “Aspek penjurian pada dua hal, pertama menyangkut teknis dimana seni grafis adalah hal yang tidak bisa terlepas dari urusan teknik (yang benar) untuk menghasilkan karya secara visual. Yang kedua berkaitan dengan tema yang ditawarkan. Bagaimana seniman merespon tema dengan tawaran-tawaran karya (baru) dalam kedalaman karyanya dimana kehidupan atau kebudayaan saat ini adalah abad citra/penanda. Karya dengan visual dan konsep (kesesuaian tema) yang kuat itu yang kita cari”. Lebih lanjut Sudjud menjelaskan tema tersebut menjadi penanda/citra yang lain untuk menghasilkan konstruksi/referensi baru yang bisa bersumber dari realitas itu sendiri (satuharapan.com, 28 Oktober 2018).
Selain menetapkan tema, batasan kompetisi dalam JIMB adalah ukuran medium/kertas maksimal 28 cm x 28 cm dengan ukuran karya tercetak maksimal 20 cm x 20 cm menggunakan 4 teknik cetak konvensional meliputi relief print (wood cut, linocut, mokuhanga, rubbercut, relief etching, engraving), intaglio (etsa, drypoint, mezzotint, aquatint, photo intaglio, sugar print), lithography dan silk screen maupun gabungan teknik cetak konvensional yang ada. Karya dibuat dalam rentang waktu 2017-2018 dan setiap seniman diperbolehkan mengirim 1-4 karya.
Penjurian dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2018 di sekretariat 3rd JIMB di Miracle Prints, Yogyakarta. Dari 149 seniman yang mengikuti kompetisi dengan 351 karya yang masuk juri memilih 65 seniman dengan 117 karya sebagai finalis dan berhak menjadi peserta pameran 3rd JIMB 2018. Mereka terdiri dari 50 seniman internasional asal 26 negara (Argentina, Australia, Bangladesh, Brazil, Bulgaria, Kanada, Kroasia, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Hungaria, India, Italia, Jepang, Malaysia, Belanda, Polandia, Rusia, Serbia, Singapura, Spanyol, Thailand, Inggris, Ukraina dan Amerika Serikat) dan 15 seniman dalam negeri asal kota Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Bekasi dan Bali..
Para pemenang 3rd JIMB 2018 terdiri dari 5 seniman internasional dan 1 seniman dalam negeri asal Bekasi yang merupakan jebolan seni grafis Institut Kesenian Jakarta,
Kategori Best Work diraih oleh:
- Antoni Kowalski / Polandia dengan karya: Freedom, mezzotint, 10 x10 cm, 6/50, 2017
- Evee Eesmaa / Estonia dengan karya: Hidden Info, mixed intaglio, relief 18,8 x 12,8 cm, 2/12, 2018
- Maja Zemunik / Kroasia dengan karya: No Nam, aquatint, drypoint, linocut, 19,3 x 17,5 cm, 1/8, 2018
- Thamrongsak Nimanussornkul / Thailand dengan karya: Noble, Thruth, Wisdom, silk screen , 9,7 x 9,7 cm, 10/11, 2018
- Silvana Martignoni / Italia dengan karya: Matrix-The Two Realitas And The Power To Decide, mezzotint, 18,7 x 18,7 cm, 3/50, 2018
- Giri Dwinanto / Indonesia dengan karya: Loving, intaglio, 18 x 18 cm, 2/3, 2018
Syahrizal Pahlevi/Direktur 3rd JIMB 2018
link lengkap www.jogjaminiprint.com